Carol Senduk Kerahkan Birokrat Untuk Batalkan Hasil Muskot Ke-IV PMI Kota Tomohon

Carol Senduk Kerahkan Birokrat Untuk Batalkan Hasil Muskot Ke-IV PMI Kota Tomohon
Syerly Adelyn Sompotan (SAS) terpilih sebagai Ketua PMI Kota Tomohon, lewat Musyawarah Kota (Muskot) ke-IV Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tomohon yang dilaksanakan di Lokon View, Kamis (9/3/2023), beberapa waktu lalu.
TOMOHON (wartasulut.co.id) — Syerly Adelyn Sompotan (SAS) terpilih memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tomohon lewat Musyawarah Kota ke-IV Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tomohon yang dilaksanakan di Lokon View, Kamis (9/3/2023), beberapa waktu lalu.

Namun, hasil tersebut ingin dibatalkan Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk SH dan Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Edwin Roring ME bersama sejumlah pejabat dengan mendatangi Sekretariat PMI Provinsi Sulut, di Manado, Selasa (9/5/2023).

Dimana, kedatangan wali kota bersama Birokrat Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon tersebut untuk melaporkan dugaan tindakan SAS yang dinilai tidak sesuai prosedur.

Kepada wartawan, SAS menyayangkan sikap Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan wali kota dan para birokatnya tidak sesuai etika organinasi.

“Pak Wali Kota Caroll merupakan pembina PMI. Kenapa tidak memanggil kami untuk mengklarifikasi atau membicarakan apabila ada hal yang kami langgar, bukan langsung melapor ke PMI Provinsi Sulut,” sesal Sompotan yang juga Wakil Wali Kota Tomohon 2016-2021 ini.

Dijelaskan SAS, bahwa dirinya dilaporkan terkait beberapa hal. Yakni soal laporan dana hibah, pemasangan foto di mobil PMI dan kartu golongan darah serta pergantian 3 ketua kecamatan.

“Saat audiensi dengan wali kota Tomohon pada 23 Februari 2023 Pengurus sudah melaporkan langsung terkait penggunaan dana hibah dan kegiatan PMI selama 5 tahun. Kami pun rutin melaporkan penggunanan dana hibah melalui Dinas Kesehatan. Dan selama ini tidak ada temuan dari BPK RI,” jelas SAS.

Sedangkan untuk pemasangan foto, dingkapkan SAS bahwa tidak ada maksud apa-apa. Apalagi, untuk mobil yang digunakan PMI tersebut adalah mobil pribadi.

“Terkait mobil untuk PMI, sejak 25 Maret 2021 sudah dijanjikan wali kota, dimana PMI Kota Tomohon akan mendapatkan mobil. Tapi, hal tersebut tidak dipenuhi. Jadi, saya berinisiatif menggunakan mobil prinadi untuk kepentingan lancarnya pelayanan PMI ke masyarakat. Terkait foto di kartu golongan darah juga sebagai bentuk ucapan terima kasih,” ungkap SAS.

Sementara terkait pergantian 3 ketua kecamatan di tahun 2022, lanjut SAS sudah sesuai prosedur. Sebab, untuk ketua Tomohon Utara dan Timur mengundurkan diri dengan alasan sibuk pekerjaan. Sedang untuk ketua Tomohon Selatan rangkap jabatan dalam struktur PMI. Kemudian memilih menjadi Tim Assesment Giat Donor Darah.

“Saya harap persoalan ini dapat selesai dan dapat menjalankan tugas seperti biasa. PMI ini menjalankan tugas kemanusiaan bukan kepentingan lain,” pungkas Sompotan. (erl)

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan